Senin, 29 Februari 2016

CARA PINTAR REVOLUSIONER UNTUK SELESAIKAN MASALAH INDONESIA

CARA PINTAR REVOLUSIONER UNTUK SELESAIKAN MASALAH INDONESIA
Oleh : Sabri Naibaho

Cara pintar revolusioner untuk menyelesaikan masalah Indonesia yang telah ada CETAK BIRUNYA sekarang, hendaknya ada dari saudaraku sekalian yang mau bangkit untuk bisa menjadi DIREKSI atau KOMISARIS, yang akan digaji Rp. 100 jt - Rp. 300 jt sebulan. Ada system yang akan membuatkan perusahaan yang mengolah sendiri kekayaan alam Indonesia untuk saudara pimpin. Standar gaji karyawan / buruh minimal 3 x UMP. Ada cara baru ekonomi, yaitu INVESTASI TANPA INVESTOR. Sekarang butuh lebih dari 1000 orang calon dirut. Kita harus sangup melakukan ini, baru Indonesia maju. Kita tidak bisa meminta asing melakukan ini untuk kita. Atau meminta KAPITALIS melakukan ini untuk kita. Apa dari saudara ku ada yang sanggup jadi direksi atau komisaris? Atau tolong cari calon direksi dan komisaris yang satu tujuan dengan kita. Ini serius dan ada substansi, bukan omongan emosi.

Kalau ini tidak mampu kita lakukan, maka REVOLUSI apa pun itu di Indonesia, hanya akan mengakibatkan huru-hara dan pertumpahan darah saja, tidak akan membawa Indonesia yang bisa jadi lebih baik, lebih sejahtera dan lebih bermartabat. Ayo berrevolusi secara substansial! Jangan berevolusi dengan HANYA MENINJU ANGIN saudara ku.

Apakah SOFT AND PEACE REVOLUTION bukan yang lebih baik untuk Indonesia?

Itu bukan persoalan uang. itu persoalan kompetensi dan cara mengisi kemerdekaan / cara mengatasi masalah.

Kalau persepsinya demikian, berarti meminta saya harus bicara panjang ini. Maaf, ini bukan mau menggurui, tapi ini ada solusi yang baiknya bisa dipertimbangkan. Kan PETA mau memperjuangkan agar kekayaan alam Indonesia dikelola oleh bangsa sendiri. Mengapa tidak bisa, pasti bisa, asal ada CARA dan ada yang puya kompetensi cukup (secara konvrehensiv) untuk melakukannya. Dari hari ini saja, mengapa menunggu nanti, mengapa harus kumpul struktur dulu sampai ke daerah (dan apa setelah itu, belum pernah diungkap)? Mengapa tidak dibuat paralel / berbarengan saja? Struktur sampai ke daerah dibuat, solusi nyata dibuat juga berbarengan, Jadi rakyat banyak tau persis apa solusi yang diusung, karena sudah dibuktikan di lapangan. Yang terjadi kenyataan selama ini bukan karena persolan UUD nya (di zaman orde baru kan UUD 45 asli yang berlaku, jadi gak semata-mata masalah UUDnya, dengan UUD yang sekarang pun bisa kita lakukan walau lebih baik kembali ke paal yang asli), tapi kenyatannya memang kita tidak sanggup mengelola kekayaan alam itu selama ini, ditambah persoalan mentalitas.

Untuk mengelola kekayaan alam itu, kita butuh minimal empat yaitu : 1. teknologi, 2. modal, 3. Pasar, 4. Manajemen (pengorganisasian yang rumit). Yang point 3 Indonesia paling gak bisa dan juga point 4. (Yang point 4, di indonesia, koordinasi adalah barang langka dan mahal) Yang point 3, Itu ada bukti seperti di PT Timah yang mengeksplorasi timah di pulau Dabo Singkep Kepri. Dari mulai buka tambang sampai tutup itu tambang, tidak pernah itu PT Timah yang menentukan harga Timah, Padahal PT Timah adalah perusahaan YANG MEMILIKI PRODUKSI YANG MENDOMINASI PASAR. Yang menentukan harga timah PT Timah itu adalah mediator Singapura. mengapa orang PT Timah gak bisa lakukan, yaitu karena orang PT Timah dibawah akal mediator Singapura.

Jadi kalau keadaan tetap sama, kalau kita ambil alih misal seperti PT Free Port, saya yakin kalau dengan system korporasi yang ada sekarang, pasti kita gak mampu menjual emasnya. Pasti gak mampu. menjualnya pasti mengandalkan makelar bangsa asing. Belum lagi persoalan modal. Jadi perlu system korporasi baru.

Lalu kalau kita yang kelola kekayaan alam kita sesuai dengan yang diinginkan oleh PETA, apakah kalau asset besar tidak dikelola secara perusahaan / company? Atau mau pakai tangan kosong oleh rakyat (gunung itu mau digaruk pakai tagan kosong untuk mengambil emasnya?). Maka kalau dengan kompany / perusahaan juga, yah ... dari hari ini, mari kita kelola saja itu kekayaan alam indonesia. Siapa yang mau dan bisa halangin? Asal kita sanggup dan ada caranya. Kalau dengan cara korporasi selama ini (BUMN/D, PT, Perusahaan perseorangan, koperasi) pasti tidak akan sanggup mengelola sekelas PT Freeport. Tapi kalau dengan cara system baru korporasi yaitu INVESTASI TANPA INVESTOR, maka pasti bisa. Lho ... sekarang dengan cara baru pasti bisa, mengapa tidak dikerjakan saja? Lalu PETA maunya apa? Semua revolusi di dunia memperjuangkan cara baru. Tidak pernah revolusi memperjuangkan "CARA" lama. kalau PETA alergi dengan cara baru yang betul bisa menyelesaikan dan sesuai caranya dengan yang diamanatkan oleh pasal 33 UUD 45 asli, mengapa harus APRIOR? Mengapa langsung menafikan? Sekarang inggal dibuktikan saja cara itu, benar atau tidak cara baru itu bisa menyelesikan masalah. Sebelum dibuktikan, perlu orang yang visinya bisa menjangkau solusi itu. Itu hanya perlu VISI atau NALAR yang mumpuni, gak perlu diyakinkan. Kalau ada yang memiliki visi / nalar yang mumpuni, pasti seperti bensin ketemu api, langsung tup .... nyambar berapi terbakar.

Jadi terkait solusi ini, kita baiknya ingat ucapan pendahulu kita :

PENYELESAIAN NASIB BANGSA KITA HANYA AKAN DITENTUKAN OLEH ORANG-ORANG YANG BERHATI BESAR, KUAT DAN JUJUR SERTA BECITA-CITA TINGGI DAN MURNI. (Sutan sjahrir).

Sekira ada dari yang membaca koment saya ini, yang VISI dan NALARnya bisa menjangkau maksud dari apa yang saya tulis di koment ini, maka ada baiknya kita berkomunikasi, mohon kerelaannya untuk bisa menghubungi saya ke inbox, mungkin kita bisa segera bekerja menggelindingkan solusi.

System yang perlu diubah itu bukan hanya UUD nya, tapi juga teknis operasionalnya di lapangan.

Di jaman ORBA, kan UUD nya UDD yang asli, tapi kenyataannya, bukan kita pemiik kekayaan alam Indonesia ini. Berarti ada yang kurang (missing link) Sekarang, walau masih dengan UUD amandemen yang berlaku sekarang, tapi dengan CARA BARU ini, kita bisa langsung mengelola sendiri kekayaan alam kita itu. siapa yang mau halangi? Gak bakal ada yang bisa, asal kita mau. Kecuali kita gak mau, apa yang bisa diharap? Masalahnya, kita mau apa tidak, itu saja.

Kalau nanti pasal 33 UUD itu dikembalikan ke pasal asli, tentu itu lebih baik. Tapi jangan harus ditunggu itu "gong" nya, harus dikembalikan ke yang asli dulu, baru bisa berbuat, lha dulu sudah 32 tahun pakai yang asli, toh gak bisa berbuat. Padahal kalau kita mau berbuat sekarang, walau masih yang amandemen, kita pasti bisa kok. Tinggal, kita MAU APA TIDAK. Jangan menunggu. Lihat begitu banyak anak bangsa ini yang terlantar nasibnya di luar negeri karena meminta SUAKA EKONOMI DI NEGARA LAIN. Menurut saya, kebanyakan TKI / TKW di luar negeri itu, adalah peminta suaka ekonomi di sana, bukan PAHLAWAN DEVISA. mengapa tidak kita selamatkan mereka? Padahal kita punya cara untuk menyediakan bagi mereka semua lapangan kerja layak di dalam negeri. Lalu maunya PETA apa tidak sejalan dengan ini? Kalau sejalan, ayo dong, dari sekarang aja, jangan tunggu besok. Jangan harus ada “Gong”. Gong nya sekarang saja tanpa syarat.

Bangsa dan negara ini TERLALU NAIF, selalu MENGUSIR ke luar negeri secara EKONOMI, kebanyakan para PENEMU-PENEMU (INVENTOR / INNOVATOR) hebat anak bangsa ini, yang dikaruniakan Tuhan untuk negeri ini.

Kalau para penemu selalu diusir, yah pantas negeri ini jadi kalah dari bangsa lain sekawasan. Untuk apa menyediakan anggaran besar untuk penelitian (yang hasilnya belum tentu ada), sementara temuan yang sudah ada diabaikan percuma, penemu diusir? Ok, anggaran besar disediakan untuk penelitian is OK, tapi kalau sudah ada hasil penemuan dari penelitian itu, toh orangnya jadi diusir juga dari negeri ini, atau hasil penelitiannya hanya disimpan dalam paper yang kalau paper itu ditumpuk, bisa sampai ke BULAN tumpukannya, mengapa itu terjadi di Indonesia? Sebabnya adalah karena belum ada SYSTEM yang dapat mengakomodir mereka di dalam negeri. Kalau system KAPITALISME apalagi yang LIBERAL, pasti tidak bisa akomodir mereka di dalam negeri. Itu bukan karena persoalan UDD pasal 33 yang asli atau bukan yang diberlakukan. Tapi lebih jauh dari itu.

Tapi dengan cara baru / system baru ekonomi INVESTASI TANPA INVESTOR, semua penemu itu, bisa diakomodir di dalam negeri. Ragu? Tinggal dibuktikan saja. Kan kalau terbukti bisa, kan selesai itu persoalan.

Jadi mari kita mengerti dengan akar persoalan bangsa ini, dan mari jangan alergi /apriori dengan solusi. Untuk menyelesaikan masalah bangsa dan negara ini, gak mesti kita harus huru-hara dan apalgi sampai bunuh-bunuhanan segala.

Jumat, 26 Februari 2016

REVOLUSI CINTA

Puisi Cinta Ernesto “Che” Guevara

REVOLUSI CINTA 

Duhai kasih 
Aku sebenarnya berharap ada kau disisiku 
Bercumbu dalam orasi-orasi tentang pembebasan 
Berkasih-kasih dalam debat panjang revolusi 
Duhai kasih 
Aku sebenarnya berharap kau ada disisiku 
Berjalan bergandengan dengan kaum tertindas 
Bernyanyi mesra dalam tarian penantian 
atau hanya sekedar diam dan saling memandang 
sambil berpikir berdua 
adakah ruang untuk kita 
berucap mesra dalam tangisan kehilangan 
Duhai kasih Sekali lagi aku berharap 
Bukankah kamu tahu 
Revolusi butuh pejuang 
Siapkan dirimu ...
Agar kutanamkan benih revolusi di rahimmu 
Salam Revolusi!

TNI, Polri dan Alutsista

DISKUSI VI

TNI, Polri dan Alutsista

Penanya : John Revolusi

Jakarta, Pebruari 2016

salam PETA
salam REVOLUSI



SALAM REVOLUSI : PESAN MORAL PANGLIMA BESAR PETA

Dalam karier militerku aku bukanlah seorang Jenderal karena kuhentikan karierku hanya dengan pangkat mayor.
Dalam ilmu pengetahuan aku bukanlah seorang professor karena tingkat pendidikanku hanya selevel akademi bukan S1,S2,S3, dll.
Dalam ilmu agama aku bukanlah seorang ulama karena aku tidak dilahirkan di pondok pesantren.
Dalam ilmu politik aku bukanlah elit politik karena pada dasarnya aku bukan orang partai.

TAPI aku bangga kepada ke dua orang tuaku yang telah mendidikku sejak kecil tentang dasar-dasar hidup sosial dan perjuangan, 

Paling tidak aku tidak pernah mengambil sedikitpun hak bawahan/anggota selama di militer.
Paling tidak aku tidak pernah menyakiti hati rakyat selama berdinas di militer.
Paling tidak aku tidak pernah menjajah di negri sendiri.
Paling tidak aku tidak pernah makan gaji buta dari negara sehingga gaji pensiun dini maupun hak- hak lainnya saya tidak ambil karena saya merasa bukan TNI aktif lagi.
Paling tidak saya masuk AKABRI tanpa mengeluarkan uang satu rupiah pun.
Paling tidak saya masih punya kesempatan untuk berjuang demi negaraku.

Dan yang terpenting dalam hidupku adalah paling tidak aku tidak pernah menjual harga diriku dan harga diri negaraku karena ambisi DOLLAR maupun jabatan.

Wahai para pejabat negara, pelajarilah kembali amanah PANCASILA dan UUD45 naskah asli. jangan larut dalam menyelamatkan kepentingan pribadimu, kepentingan jabatanmu, kepentingan pangkatmu, kepentingan usaha pribadimu.

Jangan jadi KOLONIALISME di negri kita ini.
Negara ini bukan milik segelintir orang namun milik seluruh rakyat Indonesia mulai dari pejabat hingga rakyat jelata.

REVOLUSI pasti pecah selama para penguasa terus menerus menghianati amanah PANCASILA dan UUD45 . Dan efek REVOLUSI salah satunya adalah EKSEKUSI MATI bagi para penjual kekayaan alam , baik yang menjualnya secara illegal maupun mereka yang membiarkannya.

Salam REVOLUSI
PETA to REVOLUSI

Kamis, 25 Februari 2016

Revolusi dan Dana Pergerakan PETA

Diskusi V

Revolusi dan Dana Pergerakan PETA

Penanya : Agus

Jakarta, Pebruari 2016

salam PETA
salam REVOLUSI



Korupsi dan Penggelapan Sejarah

Diskusi IV
Korupsi dan Penggelapan Sejarah

Penanya : Totan

Jakarta, Pebruari 2016

salam PETA
salam REVOLUSI



Rabu, 24 Februari 2016

PETA kutuk Dominasi Asing dan Aseng

Diskusi III

PETA kutuk dominasi Asing dan Aseng

Penanya : Arimanto Sundowo

Jakarta, Pebruari 2016

salam PETA
salam REVOLUSI


Visi dan Misi PETA dalam Pergerakan Pemikiran

Diskusi II
Visi dan Misi PETA
dalam Pergerakan Pemikiran

Penanya : Awal Januari

Jakarta, Pebruari 2016

salam PETA
salam REVOLUSI



Analisis Masa Depan Indonesia dan Masa Depan Dunia - JOHN SIMBOLON

JOHN SIMBOLON

Assalamu’alaikum wr.wb.

Berikut ini adalah analisis saya tentang masa depan Indonesia, dan sekaligus masa depan dunia. Bisa jadi benar atau salah. Ini hanya sebuah analisis saja, dan hanya Allah yang tahu apa yang akan terjadi. Tetapi kalau semua dugaan ini terbukti benar, Indonesia punya kesempatan untuk menjadi salah satu pemimpin dunia dalam waktu singkat (2-10 tahun).

Masalah terbesar adalah: Apakah ummat Islam di Indonesia siap menjadi pemimpin dunia atau belum?

1. Revolusi di Negara-Negara Arab

Setelah terjadi revolusi sosial di Tunisia dan Mesir,Libya, Dan ada permulaan revolusi di beberapa negara Arab yang lain. Ada dua kemungkinan: 1) semua (atau mayoritas) negara Arab lain akan ikuti Tunisia dengan revolusi sendiri, 2) Pemerintah Libya akan berhasil mengalahkan para demonstran, dan tetap bertahan tetapi akhirnya dimenangkan oleh rakyat Libya. Dan keberhasilan itu akan menjadi pentunjuk untuk para pemimpin di negara yang lain, supaya mereka juga menggunakan kekerasan untuk menghancurkan gerakan revolusi dan tetap berkuasa. Saya lebih cenderung mendukung posisi pertama: cepat atau lama, Muammar Gaddafi akan kalah, karena barat sudah memblokir penjualan senjata ke Libya (jadi stok terbatas akan habis), dan sedang menciptakan No-Fly Zone supaya pesawat tempur dan tank tidak bisa menyerang para pemberontak.

Kalau akhirnya revolusi Libya berhasil, maka sangat mungkin negara-negara lain akan menyusul (dalam bahasa Inggris disebut “domino effect” dan kemungkinan ini sudah lama dibahas di negara-negara barat). Kalau itu terjadi, maka semua negara Arab tersebut akan perlu bantuan untuk belajar demokrasi.

2. Belajar dari Indonesia

Kalau negara-negara Arab akhirnya bisa merdeka, dan mendapatkan kesempatan untuk membuat sistem pemerintah berbasis demokrasi, maka mereka semua akan perlu belajar banyak. Tentu saja, mereka akan mau belajar dari negara lain yang juga punya penduduk Muslim yang besar, tetapi sudah berhasil menjalankan pemerintahan dengan sistem demokrasi, yaitu Indonesia. Dengan demikian, insya Allah Indonesia akan bisa menjalankan banyak bentuk kemitraan baru dengan negara-negara Arab tersebut.

3. Cina Akan Pecah Seperti Uni Soviet

Tindakan berikutnya akan di luar negara-negara Arab, yaitu di Cina. Republik Cina mempunyai banyak sekali masalah sosial, politik, ekonomi, pertanian, krisis air, dan lain-lain, yang selalu ditutupi oleh pemerintah. (Salah satu buku yang menceritakan berbagai macam masalah di Cina sekarang adalah “The Coming China Wars, oleh Prof. Peter Navarro. Tetapi tidak ada indikasi dalam buku ini bahwa Cina akan pecah. Hanya dijelaskan bahwa Cina akan menjadi negara berbahaya karena akan mencari sumber daya alam di seluruh dunia dan berusaha mendapatkan dengan cara apapun)

Karena pemerintah Cina berbasis sistim diktator komunis, maka mereka ingin berpegang pada kekuasaan untuk kepentingan elite politik saja. Setelah melihat semua negara Arab menjadi merdeka, maka cepat atau lama, sebagian dari warga Cina (yang totalnya 1,3 milyar jiwa) yang punya keinginan untuk merdeka akan mulai bertindak. Ini sudah pernah dicoba waktu kejadian Tiananmen Square beberapa tahun lalu, tetapi tidak berhasil pada saat itu. Tetapi kali ini, dengan contoh sukses dari negara-negara Arab, dan dengan jumlah besar anak muda yang tidak puas terhadap pemerintah, maka gerakannya akan lebih besar lagi, karena sekarang ada lebih banyak orang yang ingin bebas dan tidak akan sabar seperti orang tua mereka. Mereka akan merasa semangat setelah melihat negara-negara Arab menjadi merdeka. (Di dalam teori ilmu politik, ada suatu prinsip yang sudah sering terbukti benar, yaitu rakyat yang berhasil maju dan menjadi lebih kaya selalu akan mencari kekuasaan politik juga. Ekonomi Cina meningkat terus belakangan ini, dan kelas menengah sudah menjadi besar sekali juga.)

Masalah paling utama adalah kekuasaan militer Cina yang sangat besar (1 juta prajurit) dan jumlah polisi yang juga besar. Mereka sudah dilatih selama puluhan tahun untuk membela negara (tetapi sebenarnya cuma membela elit politik saja). Kalau sudah mulai gejolak yang besar di seluruh wilayah Cina, kekuatan militer itu tidak akan cukup untuk mematikannya.

Pada saat pemberontakan mulai terjadi, Taiwan akan langsung menyatakan diri merdeka, dan Amerika akan janji untuk membelanya kalau diserang. Tetapi sebelum pemerintah Cina bisa menyerang, beberapa negara bagian (seperti Hong Kong, Shanghai, dll.) akan menyatakan diri merdeka juga. Dengan jumlah penduduk yang besar, dan ekonomi yang kuat, mereka tidak akan perlu peduli pada Beijing lagi. Satu demi satu, setiap propinsi di Cina akan menyatakan diri merdeka, dan akan terjadi beberapa peperangan kecil, sebelum perbatasan setiap negara bisa ditentukan.

Para pejabat setempat akan punya pilihan untuk tetap berperang atas nama negara yang sudah mulai pecah, atau memilih menjadi pahlawan negara di dalam negara barunya, sebagai calon presiden dan panglima yang baru. Oleh karena mereka juga ingin memiliki kekuasaan yang lebih besar, dan tidak hanya mau nurut dengan Beijing, banyak pejabat dan tokoh akan mendukung gerakan revolusi dan menjadi pejabat di dalam negara baru masing2, dan akan abaikan perintah dari Beijing. Kalau ini semua terjadi, dalam waktu singkat, Republik Cina sudah pecah dan tidak akan bisa diselamatkan.

4. Amerika dan Eropa Kehilangan Pabrik Produksi di Cina

Kalau Cina memang pecah, maka akan muncul krisis ekonomi global. (Juga sangat mungkin akan ada krisis ekonomi global dulu, dan ini akan menjadi salah satu pemicu yang membantu Cina pecah.) negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa sudah lama memindahkan basis produksinya ke Cina, demi mencari profit yang lebih besar. Produksi di dalam negeri terlalu mahal, jadi semua perusahaan besar sudah menutup pabriknya di negara masing2 dan pindahkan basis produksi ke Cina. Sekarang, setelah Cina pecah, akses terhadap semua pabrik itu akan putus atau menjadi sulit sekali.

Pemerintah di setiap negara baru bisa saja menyita pabrik-pabrik itu dan menyatakannya sebagai BUMN untuk negara mereka. Amerika dan Eropa tidak akan punya harapan untuk mendapatkan kembali semua pabrik tersebut, dan banyak perusahaan akan bangkrut atau kritis.

Saat ini, hutang negara Amerika sudah melewati 14 Trilun Dollar AS. Kalau Cina pecah, saya kira Amerika tidak akan bisa bangkit lagi dari hutang tersebut (perusahaan dalam negeri tidak akan bayar pajak kalau bangkrut juga) dan Amerika akan mengalami krisis ekonomi yang paling besar dalam sejarahnya.

5. Gejolak Di Seluruh Dunia tetapi Insya Allah Indonesia Aman

Kalau hal-hal seperti ini terjadi, maka seluruh dunia akan kena krisis keuangan yang jauh lebih besar dari krisis yang baru saja lewat. Kekuatan ekonomi Amerika dan Eropa akan kena kerugian yang paling besar. Siapapun yang punya basis produksi di Cina bisa bangkrut. Tetapi Insya Allah Indonesia akan cukup aman, karena basis produksi kita di dalam negeri, dan penjualan paling besar adalah untuk konsumsi lokal. Hanya beberapa perusahaan besar saja, yang punya pasar di luar negeri atau hutang di luar negeri akan kena gejolak ini. Mayoritas dari produsen dalam negeri yang jual ke pasar dalam negeri insya Allah akan cukup aman.

Akan ada efek di sini, tetapi krisis ekonomi yang baru saja lewat mungkin terjadi sebagai suatu bentuk uji coba dari Allah untuk memberi petunjuk kepada ummat Islam di Indonesia. Kalau negara lain krisis, kita tidak usah takut, dan insya Allah bisa selamat. Kalau krisis yang akan datang lebih besar lagi, insya Allah kita akan tetap selamat juga.

6. Amerika Dan Eropa Akan Bingung, Karena Tidak Punya Kekuatan lagi

Dalam kondisi yang digambarkan di atas, kalau memang terwujud, maka negara-negara barat akan menjadi bingung sendiri: negara-negara Arab sudah menjadi kompak (tidak ada sejarahnya dalam 100 tahun terakhir); negara-negara Arab bisa saja membuat zona perdaganan baru; Cina pecah dan semua industri barat di Cina menjadi hilang, atau beroperasi di bawah kapasitas (yang juga menimbulkan kerugian besar); Ekonomi Amerika akan rusak atau bangkrut.

Dan insya Allah pada saat itu, Indonesia akan punya kesempatan untuk bangkit sebagai negara demokrasi yang stabil dengan ekonomi yang kuat, dengan perdagangan yang besar and kuat bersama dengan negara-negara Arab. Dalam kondisi stabil secara politik dan ekonomi, maka insya Allah Indonesia punya potensi untuk menjadi salah satu pemimpin dunia.

7. Indonesia Harus Siap Menjadi Salah Satu Pemimpin Dunia

Kuncinya dari analisis ini ada 3. Yang pertama, revolusi di negara-negara Arab harus tuntas dan mereka berhasil membentuk negara demokrasi dan menjadi kompak dengan semua tetangganya. Kedua, Cina harus ada revolusi juga dan pecah menjadi sekian negara baru (mungkin 10-15 negara) dan mungkin juga akan ada beberapa propinsi yang menyatakan diri merdeka, tetapi langsung membentuk suatu ikatan mirip dengan Amerika Serikat. Yang lain akan memisahkan diri sendiri dan berjalan secara independen. Ketiga, ekonomi Amerika akan runtuh, karena selama bertahun-tahun perusahaan Amerika sudah memindahkan basis produksi ke Cina dan kalau Cina pecah, maka semua perusahaan itu akan sulit untuk bangkit lagi (dan tidak akan bayar pajak negara di Amerika).

Kalau ketiga hal ini terjadi, maka insya Allah posisi Indonesia di dunia ini akan menjadi sangat kuat (dengan asumsi rakyat di sini bisa tenang, dan tidak panik saat gejolak ekonomi mulai lagi). Selama sistem pemerintahan bisa tetap stabil, dan ekonomi masih jalan (dengan gangguan kecil saja), maka Indonesia bisa menjadi salah satu negara kunci di dunia. Barat akan minta tolong sama Indonesia untuk membina negara-negara Arab, karena pemerintahan di barat akan takut kalau mereka mendirikan negara-negara Islam seperti Iran dan bukan negara demokrasi. Karena barat minta tolong pada Indonesia, maka posisi Indonesia akan menjadi kuat sekali dalam bernegosiasi.

Produsen barat yang tidak hancur setelah perpecahan Cina akan memindahkan basis produksinya ke negara lain seperti Indonesia (dan mungkin India), karena sudah terbukti bahwa Indonesia bisa stabil secara ekonomi dan politik. Hukum makin kuat di sini, dan dunia sedang menonton. Kepastian hukum, ekonomi yang stabil, dan pemerintah yang bisa bernegosiasi dengan baik adalah 3 hal yang sangat dibutuhkan oleh produsen asing saat mencari negara untuk membuka pabrik baru.

Dengan masuknya banyak produsen barat ke Indonesia (dan sebenarnya ini sudah mulai sekarang, dan hanya akan lebih kuat dan besar nanti), dan dengan statusnya Indonesia sebagai negara demokrasi Pancasila yang berjalan secara baik, maka banyak negara akan lebih siap menerima Indonesia pada lapisan elit (negara maju) walaupun Indonesia masih berkembang dan masih ada banyak masalah dalam negeri yang belum tuntas.

8. Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Indonesia

Indonesia punya sumber daya alam yang sangat luar biasa banyak dan besarnya, malah ada banyak yang belum diketahui. Contohnya, saya sering terima email yang membicarakan daun sirsak yang sedang diteliti sebagai obat kanker, dan banyak info lain yang setara. Dengan hutan tropis yang luas, sangat mungkin Indonesia punya potensi untuk menjadi salah satu pemimpin dunia di bidang pengobatan herbal, pengobatan alternatif, atau mungkin bahan dasar dari sini akan digunakan untuk menciptakan obat-obatan yang baru. Ada berapa banyak daun, ubi, bunga, kulit pohon, dll yang belum pernah diselediki dan hanya tumbuh di Indonesia? Kalau industri ini mulai berkembang, sangat mungkin akan menimbulkan pemasukan besar untuk negara. Tetapi tentu saja perlu investasi dan penelitian baru. Mungkin kalau barat sudah mulai hancur, akan ada peneliti yang mau datang ke sini dan membantu ilmuan Indonesia mencari obat-obatan alamiah yang sangat efektif. Kalau bisa ditemukan beberapa macam obat saja (seperti obat kanker) maka penemuan itu akan bantu Indonesia menjadi negara maju.

Sumber daya manusia memang kurang bagus di sini, bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Tetapi untuk masa depan masih ada harapan. Anak Indonesia tidak kalah pintar dengan anak di negara maju. Yang penting adalah akses terhadap pendidikan, dan sistem pendidikan yang berkualitas. Semua itu bisa terwujud dalam waktu beberapa tahun saja kalau pemerintah menjadi lebih serius dan ingin melihat Indonesia menjadi negara maju.

9. Anak-Anak Muslim Harus Disiapkan Menjadi Pemimpin Dalam Waktu Singkat
Anak-anak Muslim di Indonesia harus diajarkan untuk:
1. Berpegang teguh kepada Allah, Islam, sunnah Rasulullah SAW, dan Al Qur’an.
2. Memiliki akhlak yang baik
3. Bersikap jujur dan adil dalam semua perbuatannya
4. Menjadi pintar dan cerdas, bijaksana, memiliki kemampuan, punya kemauan, dan punya wawasan yang luas 5. Menghapus korupsi dari negara ini (tidak mungkin rahmat Allah akan turun di sini kalau ummat Islam masih lebih rajin melakukan korupsi daripada beribadah kepada Allah)
6. Memikirkan masa depan ummat dan masa depan bangsa. Tidak cukup memikirkan keluarga sendiri saja. Kita harus kompak kalau mau maju bersama.
7. Dan lain-lain

10. Kesimpulan

Saya sering ditanyakan kenapa tidak kembali ke Australia karena gaya hidup lebih enak di sana (karena negara maju). Saya merasa lebih senang bertahan di sini sampai Indonesia menjadi negara maju dan saya merasa sangat yakin bahwa Indonesia punya potensi yang besar untuk menjadi pemimpin dunia dalam waktu singkat. Selama ini, saya merasa yakin bahwa kemajuan Indonesia ini akan mulai dengan kehancuran Cina. Tetapi saya tidak pernah tahu pemicunya apa, saya cuma merasa yakin bahwa Cina akan segera pecah (walaupun ekonominya makin kuat). Tetapi setelah melihat revolusi di negara-negara Arab, saya malah melihat kejadian di Cina sebagai tahap kedua, karena sebelumnya saya tidak memperhitungkan kemerdekaan di negara-negara Arab.

Semua ini hanya analisis saya dari memantau berita dan artikel dari manca negara, dari banyak sumber berita, majalah, buku, dan komentar orang. Saya tidak tahu kalau semua ini bisa terwujud, karena itu haknya Allah untuk bantu Indonesia maju atau tidak. Tetapi sebagai hasil analisis yang dibentuk selama beberapa tahun, saya merasa sangat yakin bahwa mayoritas dari semua hal di atas akan segera terwujud. Perkiraan saya, akan dimulai dari sekarang, dan dalam waktu 1-3 tahun sudah kelihatan efek awalnya. Dalam 4-10 tahun sudah terbentuk secara kuat. Dan dalam 10-20 tahun, insya Allah Indonesia sudah mencapai posisi sebagai salah satu pemimpin dunia, dan sedang menjadi negara maju yang tidak kalah dengan negara-negara barat.

TETAPI, semua ini tergantung ummat Islam (sebagai mayoritas dari penduduk di Indonesia)! Kalau kita tidak bisa kompak, dan saling bantu-membantu untuk memberantas korupsi (sebagai penyakit yang paling merusak negara ini), dan tidak kembali ke sistem gotong royong pancasila yang sudah hilang di mana-mana, dan bisa kembali memperkuat ummat Islam untuk berpegang teguh kepada Allah dalam semua hal, maka saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Semua kembali kepada kita. Kalau kita bisa berjuang dengan baik dan benar, tunggu saja. Insya Allah ini semua akan terwujud dalam waktu cepat, dan Indonesia akan menjadi salah satu pemimpin dunia. Anak dan cucu kita akan diwarisi sebuah negara yang kuat dan makmur, insya Allah.

Silahkan berjuang di dalam bidangnya masing-masing, dan siapkan semua saudara, teman, sahabat, tetangga, anak dan cucu untuk membantu memajukan bangsa dan negara ini.
Dibutuhkan seorang sosok baru, yang skillnya sebagai pemimpin setara atau malah lebih baik daripada Sukarno (dan Obama). Lewat orang itu, bangsa ini akan menjadi kompak dan maju, insya Allah. Saya sudah lama mencari orang itu, tetapi belum melihatnya. akan muncul orangnya yang disiapkan Allah untuk memimpin bangsa ini dalam kemajuannya.

Kita hanya punya beberapa tahun saja untuk bersiap. Jadi jangan sia-siakan waktu yang ada. Berusaha untuk memperbaiki diri, bantu saudara dan teman untuk menjadi lebih baik juga. Jangan habiskan semua uangnya untuk diri sendiri harus mulai memikirkan anak,istri,saudara,teman,sahabat dan masyarakat sekitarnya.

Kalau kita semua berusaha dengan baik, insya Allah akan ada masa depan yang baik. bukan dalam waktu 3 generasi mendatang, tetapi insya Allah dalam 1-5 tahun saja.

Tunggu saja: 1) negara-negara Arab menjadi negara demokrasi dan menjadi kompak, 2) Republik Cina pecah, dan secara automatis, 3) Ekonomi Amerika akan hancur. Kalau melihat ketiga hal itu mulai terjadi,semoga sesudahnya adalah masa emas bagi Indonesia. Tetapi kita harus berusaha untuk menyiapkan rakyat Indonesia supaya kesempatan ini tidak lewat begitu saja.

Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, PASTILAH Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.(QS. Al Araf 7.96)

Terima kasih atas waktunya. Semoga bermanfaat sebagai renungan. Mohon diingat bahwa ini hanya sebuah analisis saja. Allah SWT yang berhak menentukan masa depan ummat Islam di Indonesia.semoga kita akan dapat masa depan yang baik dan penuh barokah (dan dalam waktu singkat). Amin amin ya rabbal alamin.

Wabillahi taufik walhidayah,

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, 21 Maret, 2011

SALAM PANCASILASALAM JUANG
SALAM PETA
SALAM REVOLUSI

PRESIDEN = DIREKTUR ≠ RAJA

Diskusi I
Kepemimpinan dalam perspektif PETA
(PRESIDEN = DIREKTUR ≠  RAJA)

Penanya : John Simbolon
Jakarta, Pebruari 2016

salam PETA
salam REVOLUSI




Selasa, 23 Februari 2016

Sultan Hamid II, Perancang Lambang Garuda Pancasila

Tidak banyak yang tahu perancang lambang Garuda Pancasila. Namanya dilupakan karena dianggap terlibat upaya kudeta Westerling 1950. Kini ada upaya untuk membersihkan namanya.

Sejarah seringkali milik para pemenang, dan di sisi lain pihak yang kalah acapkali dilupakan.

Dalam sejarah kontemporer Indonesia, sosok Sultan Hamid II -yang pernah menjabat menteri negara dalam Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) pertama- barangkali termasuk kategori yang kalah.
Jasanya dalam merancang lambang negara Indonesia, burung Garuda Pancasila, seperti dilupakan begitu saja setelah dia diadili dan dihukum 10 tahun penjara terkait rencana kudeta oleh kelompok eks KNIL pimpinan Kapten Westerling pada 1950.

"Dia dilupakan, karena dituduh terlibat peristiwa Westerling, termasuk ingin membunuh Sultan Hamengkubowo (Menteri Pertahanan saat itu)," kata sejarahwan Taufik Abdullah kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Selasa (02/06).

Pada 22 Januari 1950, sekitar 800 orang pasukan KNIL pimpinan Westerling menduduki sejumlah tempat penting di Bandung, setelah menghabisi 60 orang tentara RIS. Mereka kemudian berhasil diusir dari Bandung.

Di Jakarta, empat hari kemudian, pasukan Westerling hendak melanjutkan kudeta, tetapi berhasil digagalkan karena lebih dulu bocor. Disebutkan, pasukannya berencana membunuh beberapa tokoh Republik, termasuk Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubuwono IX.

Dalam buku Nationalism dan Revolution in Indonesia (1952), George Mc Turnan Kahin, menulis setelah upaya kudeta itu digagalkan, temuan pemerintah RIS menyimpulkan Sultan Hamid "telah mendalangi seluruh kejadian tersebut, dengan Westerling bertindak sebagai senjata militernya."
Walaupun membantah terlibat dalam kasus itu, pengadilan menyatakan dirinya bersalah. Kemudian dia dihukum penjara sepuluh tahun.

"Di situlah namanya habis. Dia dianggap pengkhianat," kata Taufik Abdullah.

Perancang lambang negara

Sejarah resmi Indonesia kemudian melupakannya. Ketika pria kelahiran 1913 ini meninggal dunia lebih dari 35 tahun silam, jasadnya bahkan tidak dikubur di makam pahlawan.
Sosok penyokong konsep negara Federal ini seperti dihilangkan, walaupun dia adalah perancang lambang negara Indonesia, burung Garuda Pancasila.

"Sultan Hamid sudah resmi diakui dalam jasanya membuat lambang burung Garuda," kata peneliti sejarah politik kontemporer Indonesia, Rusdi Hoesin kepada BBC Indonesia, Jumat (05/06).
Sebagai Menteri negara, Syarif Abdul Hamid Alkadrie ditugasi oleh Presiden Sukarno untuk merancang gambar lambang negara. Ini ditindaklanjuti dengan pembentukan panitia yang diketuainya.
Belakangan, konsep rancangan Sultan Hamid yang terpilih, menyisihkan rancangan Muhammad Yamin.

"Meskipun (burung Garuda) itu belum berjambul, masih botak. Dan cengkeraman (atas pita) masih terbalik," kata Rusdi Hoesin.
Namun fakta ini, menurutnya, tidak banyak diungkap setelah sang pencipta lambang negara itu menjadi pesakitan.

Bukan 'dalang' kudeta Westerling

Setelah reformasi bergulir, sejumlah intelektual muda Kota Pontianak, Kalimantan Barat -tempat kelahiran Sultan Hamid II- menggugat yang mereka sebut sebagai kebohongan sejarah.

Anshari Dimyati, yang juga Ketua Yayasan Sultan Hamid II, melalui penelitian tesis master di Universitas Indonesia, menyimpulkan Ketua Majelis permusyawaratan negara-negara Federal (BFO) ini tidak bersalah dalam peristiwa Westerling awal 1950.

"Sultan Hamid II memang mempunyai niat untuk melakukan penyerangan dan membunuh tiga dewan Menteri RIS, tapi tidak jadi dilakukan dan penyerangan pun tidak terjadi. Itu yang harus diluruskan," kata Anshari Dimyati, Selasa (02/06).
Hasil temuan Anshari juga menyimpulkan, bahwa perwira lulusan Akademi militer Belanda itu bukan "dalang" peristiwa APRA di Bandung awal 1950.
"Dia bukan orang yang memotori atau bukan orang di belakang penyerangan Westerling atas Divisi Siliwangi di Bandung," katanya.

Menurutnya, peradilan tidak dapat membuktikan dugaan keterlibatan Sultan Hamid dalam kasus itu.
"Dia didakwa telah bersalah oleh opini dan statement media massa yang memberitakan tentang kasus ini... peradilan di Indonesia kala itu sangat dipengaruhi oleh faktor politik," jelas Anshari.

Menemukan sketsa asli

Alumni Universitas Indonesia lainnya, Turiman Fachturrahman -juga melalui tesis masternya. menemukan bukti-bukti otentik yang menguatkan peran penting Sultan Hamid II sebagai perancang lambang negara, Garuda Pancasila.
Selama empat tahun, Turiman mengaku melakukan penelitian dengan menemui sejumlah pihak.

"Dan saya menemukan sketsa-sketsa dokumen (perancangan logo burung Garuda) yang diberikan Sultan Hamid kepada Mas Agung," ungkap Turiman kepada BBC Indonesia, Selasa (02/06).
Salah-satunya adalah sketsa rancangan lambang negara karya Sultan Hamid dan Muhammad Yamin, katanya.

Berdasarkan hasil liputan aktivis pers mahasiswa Nur Iskandar dalam tabloid Mimbar Untan, Universitas Tanjungpura Pontianak, Turiman kemudian berhasil menemukan naskah asli rancangan lambang negara karya Sultan Hamid.
"Kami menelusuri lagi ke keluarga Kadriyah, dan kebetulan didapatkan naskah aslinya," kata Turiman.

Korban 'kampanye hitam'

Hasil penelitian Anshari dan Turiman ini kemudian diterbitkan dalam buku 'Sultan Hamid II, sang perancang lambang negara' pada pertengahan 2013 lalu.
"Buku ini salah-satu langkah awal publikasi sehingga nama Sultan hamid II tidak perlu harus ditutup atau samar-samar dalam parade sejarah Indonesia," demikian prolog buku tersebut.

"Dia bukanlah pengkhianat negara seperti black campaign pada masa kehidupannya, namun pahlawan negara yang karya ciptanya menduduki peringkat tertinggi di dalam struktur negara, yaitu lambang negara Elang Rajawali Garuda Pancasila," tulis mereka.

Kampanye terbuka, melalui pameran dan diskusi di berbagai forum, pun digelar oleh masyarakat Kalimantan Barat untuk apa yang mereka sebut sebagai pelurusan sejarah.
Lebih lanjut Turiman mengharap agar negara mengakui jasa pria yang bernama asli Syarif Hamid Alqadrie ini sebagai perancang lambang negara, Garuda Pancasila.

Diskriminasi hukum

"Karena di dalam UU hak cipta, nama perancang harus disebutkan namanya, sama seperti perancang lagu kebangsaan Indonesia Raya, WR Supratman," kata Turiman.
Dalam UU nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, nama WR Supratman disebut dengan jelas, tetapi tidak ada nama Sultan Hamid II, katanya.

"Di sinilah ada diskriminasi hukum. Tidak satu pun pasal yang menyatakan bahwa lambang negara adalah rancangan Sultan Hamid II," ujar Turiman.
Bagaimanapun, Sultan Hamid II hidup dalam masa-masa gelap revolusi Indonesia, ketika banyak kelompok yang masih bersemangat membawa Indonesia ke arah yang sesuai persepsinya masing-masing.
Sejarah memang bukan matematika yang terukur jelas dan acapkali hanya dimiliki para pemenang. Namun tak semestinya sejarah meniadakan jasa para pesakitan.

dikutip dari : www.bbc.com

SEPENGGAL SEJARAH SUMPAH PEMUDA

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie. 

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :

  • Abdul Muthalib Sangadji
  • Purnama Wulan
  • Abdul Rachman
  • Raden Soeharto
  • Abu Hanifah
  • Raden Soekamso
  • Adnan Kapau Gani
  • Ramelan
  • Amir (Dienaren van Indie)
  • Saerun (Keng Po)
  • Anta Permana
  • Sahardjo
  • Anwari
  • Sarbini
  • Arnold Manonutu
  • Sarmidi Mangunsarkoro
  • Assaat
  • Sartono
  • Bahder Djohan
  • S.M. Kartosoewirjo
  • Dali
  • Setiawan
  • Darsa
  • Sigit (Indonesische Studieclub)
  • Dien Pantouw
  • Siti Sundari
  • Djuanda
  • Sjahpuddin Latif
  • Dr.Pijper
  • Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  • Emma Puradiredja
  • Soejono Djoenoed Poeponegoro
  • Halim
  • R.M. Djoko Marsaid
  • Hamami
  • Soekamto
  • Jo Tumbuhan
  • Soekmono
  • Joesoepadi
  • Soekowati (Volksraad)
  • Jos Masdani
  • Soemanang
  • Kadir
  • Soemarto
  • Karto Menggolo
  • Soenario (PAPI & INPO)
  • Kasman Singodimedjo
  • Soerjadi
  • Koentjoro Poerbopranoto
  • Soewadji Prawirohardjo
  • Martakusuma
  • Soewirjo
  • Masmoen Rasid
  • Soeworo
  • Mohammad Ali Hanafiah
  • Suhara
  • Mohammad Nazif
  • Sujono (Volksraad)
  • Mohammad Roem
  • Sulaeman
  • Mohammad Tabrani
  • Suwarni
  • Mohammad Tamzil
  • Tjahija
  • Muhidin (Pasundan)
  • Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  • Mukarno
  • Wilopo
  • Muwardi
  • Wage Rudolf Soepratman
  • Nona Tumbel


Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin

Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.


Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.

dikutip dari : http://www.wikipedia.org

VIDEO HADIAH DARI NYIMAS ARUM SARI

VIDEO HADIAH 
DARI 




SURAT BUAT BAPAK JENDRAL - ADHY JLECK



SURAT BUAT BAPAK JENDRAL

Wahai bapak kami yang tercinta
Kami sudah lelah menjadi budak di negeri sendiri
Kami sudah lelah hidup miskin
Kami sudah capek jadi jongos ASING
kami ingin merdeka di Atas tanah kami sendiri
Kami ingin berdaulat di tanah kami sendiri.
Ajari kami bagaimana membela tanah air tercinta ini, 
kami tidak ingin suatu saat nanti anak cucu kami menganggap bahwa kami adalah pengecut apalagi sebagai pengkhianat bangsa
Salam dari kami 
PEMBELA TANAH AIR

Jakarta, 24 Februari 2016

Adhy Jleck

Pangdam II Sriwijaya: Panglima PETA Nggak Perlu Dikhawatirin. Itu Orang Gila - TRIBUN NEWS

Pangdam II Sriwijaya Mayjen Purwadi Mukson
Palembang, 
Senin, 15 Pebruari 2016

Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson SIP menegaskan tidak perlu mengkhawatirkan meluasnya pengikut Ormas PETA (Brigade Pembela Tanah Air).
"Nggak usah dikhawatarin itu orang. Orang gila. Dia kan anggota dari Akmil sudah keluar. Dia nggak sabar makanya dia keluar. Mengundurkan diri, nggak sabar."
"Sesko aja nggak lulus, masak mau jadi Panglima. Untuk menjadi komandan batalyon tidak lulus, kok mau jadi panglima Pembela Tanah Air."
"Kalau orang-orang yang ikut, itu yang nggak waras. Standar untuk tingkat batalyon aja tidak lulus, apalagi mau jadi panglima. Kira-kita gitu," tegas Pangdam pada Peresmian tiga satuan di Makodam II Sriwijaya, Senin (15/2/2016).
Namun pihaknya tetap melakukan pengawasan internal jajaran Kodam II Sriwijaya.
"Kita tetap lakukan pengawasan ke dalam dan tidak perlu terlibat. Meskipun itu dulu mungkin ada teman-temannya satu almamater sudah sejak itu diputus hubungannya. Kalau perlu kita binasain," tegas Pangdam.

Seperti diketahui saat ini mengemuka adanya Ormas PETA dari Mayor Inf Muhammad saleh, terakhir menjabat Wadan Yonif 754.
Jebolan Akmil 1999 ini mengundurkan diri dari TNI AD dan kemudian membentuk ormas PETA dengan jabatan Panglima PETA.
Diduga anggota tersebut salah satu barisan sakit hati terhadap TNI dan kemungkinan dia tidak sabar menunggu menjadi jabatan panglima.
Pada tanggal 22 Januari 2016 pengurus PETA telah melaksanakan kegiatan survei ke kawasan Tangkahan Kecamatan Batang Serangan Kabupaten Langkat Sumut.
Kegiatan survei dilakukan terkait dengan rencana kegiatan Pelatihan Dasar Brigade PETA yang akan diikuti oleh sekitar 100 orang peserta yang rencananya akan dimulai pada tanggal 1-5 Maret 2016 mendatang.
Salah satu materi kegiatan Latihan Dasar yang akan dilaksanakan adalah "Latihan Fisik/Kemiliteran".
PETA (Brigade Pembela Tanah Air) adalah suatu wadah bentukan beberapa organisasi.(Welly Hadinata)

Sumber : Palembang Tribun News, Tribun News